Anda Pengunjung ke-

Saturday, March 15, 2008

6. Perawatan dan Pengiriman Benih

Potensi penyediaan benih kakao hibrida yang benar tidak akan berarti jika tidak diikuti dengan cara perawatan dan pengiriman benih yang baik. Hal ini disebabkan oleh sifat biji kakao termasuk benih rekalsitran (recalcitrant seed) yang cepat kehilangan daya tumbuhnya setelah dikeluarkan dari buah.
Daya tumbuh benih kakao dapat dipertahankan selama 10 hari jika berada dalam buah. Namun, pengiriman benih dalam bentuk buah biayanya mahal karena 10% berat buah merupakan berat kulit buahnya. Selain itu, cara pengiriman dalam bentuk buah membawa risiko penyebaran hama dan penyakit seperti hama penggerek buah kakao (cacao moth) yang sangat berbahaya.
Pengiriman benih yang banyak dilakukan adalah dengan menghilangkan daging buah (pulp), menyucihamakan, dan mencampurnya dengan serbuk arang lembap, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diberi lubang aerasi. Dengan cara seperti ini, ternyata masih banyak benih yang berkecambah selama penyimpanan atau pengiriman. Penyebabnya adalah faktor lingkungan seperti air dan oksigen masih berpengaruh.
Benih yang berkecambah dalam pengiriman tidak disukai karena banyak yang akarnya telah tumbuh panjang dan bengkok sehingga mudah rusak ketika ditanam. Selain itu, pertumbuhan bibit yang bengkok akan abnormal. Cara pengiriman seperti di atas menyebabkan jumlah benih yang berkecambah selama pengiriman mencapai 97%, 99,4%, dan 99,5%, masing-masing selama penyimpanan 7, 14, dan 28 hari. Persentase benih yang tumbuh di bedengan pasir menurun dengan lamanya penyimpanan, yaitu 82,3% pada penyimpanan tujuh hari, 24,4% pada penyimpanan 14 hari, dan 0% pada penyimpanan 28 hari. Karena itu, dengan cara penyimpanan seperti ini, dalam waktu dua minggu saja persentase perkecambahan benihnya sudah sangat kecil (kurang dari 25%).
Cara pengiriman benih kakao yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) di Jember adalah dalam bentuk biji tanpa kulit (pelet seed). Pengiriman cara ini dilakukan dengan menghilangkan daging buah dan mengupas kulitnya. Selanjutnya, benih tanpa kulit diberi perlakuan dengan fungisida dan dikeringanginkan. Setelah kering angin, benih dimasukkan ke dalam kantong plastik yang utuh (tidak berlubang).Setiap kantong plastik berisi 500 benih. Kantong plastik yang berisi benih dipak dalam karton yang dapat memuat 10 kantong plastik. Di sekeliling kantong plastik diisi dengan serbuk gergaji kering yang berfungsi untuk mencegah perubahan suhu yang tinggi selama pengiriman. Dengan cara pengiriman seperti ini, ketersediaan air dan oksigen dibatasi, sehingga perkecambahan benih selama penyimpanan atau pengiriman dapat dicegah tanpa harus mengurangi daya tumbuhnya.
(Sumber : Panduan Budidaya Tanaman Kakao, 2006)

No comments: