Anda Pengunjung ke-

Sunday, April 20, 2008

6. Pembuatan Rorak

Rorak adalah galian yang dibuat di sebelah pokok tanaman untuk menempatkan pupuk organik dan dapat berfungsi sebagai lubang drainase. Rorak merupakan salah satu praktik baku kebun yang bertujuan untuk mengelolah lahan bahan organik dan tindakan konservasi tanah dan air di pekebunan kakao. Rorak dapat diisi seresah tanaman kakao atau sisa hasil pangkasan dan gulma hingga penuh dan ditutupi dengan tanah. Setelah rorak ini penuh, kita harus membuat rorak baru di sebelah lain pokok tanaman. Pembuatan rorak ini dilakukan sampai tiba di rorak awal yang sudah siap digali. Kompos yang dihasilkan dari rorak pertama ditaburkan ke piringan tanaman. Piringan tanaman merupakan lingkaran area berjarak sekitar 1 meter di sekitar pokok tanaman yang selalu dipertahankan bersih dari gulma.

Ketika hujan deras, rorak dapat berfungsi sebagai lubang drainase untuk mempercepat penyusutan air hujan yang menggenang di atas permukaan tanah. Air yang menggenang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Stagnasi air dapat berakibat fatal pada pertanaman kakao. Biasanya saluran drainase dibuat di pinggir blok kebun. Di blok kebun yang terlalu luas, air yang menggenang di atas hamparan lahan pertanaman membutuhkan waktu cukup lama untuk keluar melalui saluran drainase ini. Karena itu, rorak yang dibuat di sekitar pertanaman dapat membantu mempercepat keluarnya air dari hamparan pertanaman, khususnya di lahan yang tekstur tanahnya berat dan beriklim sangat basah dengan curah hujan bulanan relatif tinggi.

Pada kasus yang ekstrem, di areal pertanaman dengan curah hujan dan intensitas hujan tinggi tanah bertekstur berat, dan permukaan air tanahnya relatif dangkal, rorak tambahan dapat dibuat di antara barisan tanaman kakao dengan ukuran rorak lebih panjang dan dalam. Di lahan miring, pembuatan rorak dapat menekan erosi karena dapat mengurangi aliran permukaan yang bisa menyebabkan erosi. Di lahan miring yang dibuat teras, rorak dibuat di sebelah dalam teras.

Rorak yang umum dibuat di perkebunan kakao berukuran panjang 100 cm, lebar 30 cm, dan kedalaman 30 cm. Jika volume bahan organik yang tersedia cukup besar ukuran rorak dapat diperbesar. Rorak dibuat pada jarak 75 – 100 cm dari pokok tanaman tergantung dari lebar teras yang tersedia di areal pertanaman. Pemanfaatan rorak dapat dikaitkan dengan pengelolaan sumber bahan organik di lingkungan perkebunan, seperti daun penaung, kulit kakao, dan tanaman penutup tanah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan kompos daun penaung, kulit kakao, dan limbah pertanian berpengaruh baik terhadap tanaman kakao dan dapat meningkatkan produksi tanaman.

Sumber : Panduan Budidaya Tanaman Kakao, 2006


No comments: