Anda Pengunjung ke-

Sunday, March 9, 2008

2. Cara Perbanyakan Tanaman Kakao

A. Perbanyakan Secara Generatif

Tanaman kakao dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Untuk perbanyakan secara generatif digunakan bahan berupa biji dan benih. Perbanyakan secara generatif akan menghasilkan tanaman kakao semaian dengan batang utama ortotrop (pertumbuhan cabang atau tunas yang mengarah ke atas) yang tegak, mempunyai rumus daun 3/8, dan pada umur tertentu akan mempunyai jorket (jorquet) dengan cabang-cabang plagiotrop yang mempunyai rumus daun ½. Rumus daun 3/8 artinya sifat duduk daun seperti spiral denga letak duduk daun pertama sejajar sejajar dengan daun ketiga pada jumlah daun delapan. Sementara itu, rumus daun ½ artinya sifat duduk daun berseling denga letak daun pertama sejajar kembali setelah daun kedua.
Untuk budidaya, perbanyakan tanaman kakao secara generatif dengan menggunakan benih yang berasal dari sembarang biji tidak dibenarkan. Benih diambil dari tanaman kakao produksi, baik pada pertanaman kakao klonal maupun pertanaman kakao hibrida. Jika biji ini ditanam akan menghasilkan tanaman dengan tingkat segresi (pemisahan sifat) yang sangat beragam, sehingga produktivitas dan mutu hasilnya tidak menentu. Biji kakao yang baik untuk benih adalah berukuran besar, bernas (tidak kosong), bebas dari hama dan penyakit, dan biji tidak kadaluwarsa.
Jenis kakao yang dapat dianjurkan untuk perbanyakan secara generatif adalah jenis kakao hibrida yang tanaman hibridanya telah teruji mempunyai produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama penyakit. Pada saat ini, tanaman kakao yang diperbanyak dengan menggunakan bahan tanam benih kakao hibrida adalah jenis kakao lindak.Perbanyakan generatif bisa dilakukan dengan dua cara, yakni secara buatan (hand pollination) dan alami (open pollination). Perbanyakan secara buatan dilakukan dengan menyilangkan dengan tangan antara dua tanaman kakao. Serbuk sari jantan tanaman kakao ditempelkan pada kepala putik tanaman kakao lainnya. Sementara itu, perbanyakan secara alami biasanya dilakukan oleh lalat yang menempelkan serbuk sari jantan pada kepala putik tanaman kakao lainnya di kebun benih hibrida yang telah dirancang tanaman dan pola tanamannya.

B. Perbanyakan Secara Vegetatif

Bahan yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif bisa berupa akar, batang, cabang, bisa juga daun. Sampai saat ini bagian vegetatif bagian vegetatif tanaman kakao yang banyak digunakan sebagai bahan tanam untuk perbanyakan vegetatif adalah batang atau cabang yang disebut dengan entres (kayu okulasi). Ciri entres yang baik antara lain tidak terlalu muda dan tua, ukurannya yang relatif sama dengan batang bawah, tidak terkena hama dan penyakit, dan masih segar.
Perbanyak vegetatif tanaman kakao dapat dilakukan dengan cara okulasi, setek, atau kultur jaringan. Perbanyakan vegetatif yang dilakukan adalah dengan cara okulasi, karena penyetekan masih sulit dilakukan di tingkat perkebun. Sementara itu, perbanyakan secara kultur jaringan masih dalam penelitian. Okulasi dilakukan dengan menempelkan mata kayu pada kayu batang bawah yang telah disayat kulit kayunya dengan ukuran tertentu, diikat, dan dipelihara sampai menempel dengan sempurna walaupun tanpa ikatan lagi.
Tanaman kakao hasil perbanyakan vegetatif memiliki bentuk pertumbuhan yang sesuai dengan entres yang digunakan. Jika entres berasal dari cabang ortotrop, tanaman yang dihasilkan akan mempunyai pertumbuhan seperti tanaman yang berasal dari biji. Jika entres berasal dari cabang plagiotrop, pertumbuhan tanaman yang dihasilkan akan seperti cabang plagiotrop dengan bentuk pertumbuhan seperti kipas.
Perbanyakan vegetatif akan menghasilkan tanaman yang secara genetis sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman kakao yang produktivitas serta kualitas seragam. Karena itu, penggunaan bahan tanam vegetatif yang berasal dari klon-klon kakao yang sudah teruji keunggulannya akan lebih menjamin produktivitas dan kualitas biji kakao yang dihasilkan.Perbanyakan biji kakao secara vegetatif telah lama dilakukan pada tanaman kakao mulia dengan cara okulasi dan menggunakan bahan tanam berupa entres klon-klon unggul dari jenis DR 1, DR2, dan DR 38. Perbanyakan vegetatif dengan cara okulasi dapat dilakukan pada tanaman kakao lindak dengan menggunakan bahan tanam berupa entres (kayu okulasi) klon-klon kakao lindak.

(Sumber : Panduan Budidaya Tanaman Kakao, 2006)

No comments: